PRILAKU KONSUMEN
RANGKUMAN BAB 1
AAN INDRIANTO
10210003
EKA PATRIYA
3 EA 21
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
BAB 2
Segmentasi Pasar Dan Analisis Demografi
1. Segmentasi
pasar
a.
Segmentasi Dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler
dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil
yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang
sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di
dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.
Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian
b.
suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita
menjadi kenyang.
c.
Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang bersifat
d.
tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena
mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan
untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan
pertanyaan.
A.
Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar
mereka mengharapkan suatu
atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
B.
Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk
menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari
perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
C.
Responden dapat diminta untuk meranking berbagai
elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa
baik kinerja perusahan dalam masing-masing elemen
Segmentasi dan Profitabilitas
Sartono (2001:119)
berpendapat bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa
profitabilitas ini.
Hubungan antara
kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan
hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak.
Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan
antara dua hal ini.
Kepuasan pelanggan
pada dasarnya adalah fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu
merek setelah pelanggan menggunakan atau mendapatkan pelayanan. Di lain pihak,
loyalitas adalah fungsi kepuasan pelanggan dan faktor lain. Faktor lain yang
terutama adalah switching barrier dan personal loyalty. Jadi, pelanggan yang
puas, tidaklah 100% akan loyal karena adanya kedua faktor tersebut. Tetapi
adalah masih benar bahwa pelanggan yang puas, akan mempunyai kecenderungan untuk
loyal terhadap merek tersebut.
C. Penggunaan
Segmentasi Dalam Strategi Kepuasan Konsumen
Untuk dapat memenuhi
kepuasan konsumen, perusahaan memiliki dua strategi yang dapat dilakukan,
yaitu:
1. Strategi
Menyerang
Yaitu adanya sikap
agresif dalam melakukan pemasaran kepada pelanggan. Cara yang dilakukan dalam
mengimpletasikan strategi ini seperti dengan melakukan promosi.
2. Srategi
Bertahan
Strategi bertahan
yang dimaksud yakni dengan mempertahankan yang sudah ada dan berusaha
menambahkan fasilitas menjadi lebih baik lagi.
2. Rencana Perubahan
A.
Analisis konsumen dan
kebijakan social
Analisis konsumen
berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan
dan peran pemasaran
di dalamnya.
Pengambilan Keputusan
Konsumen
Proses pengambilan
keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu
yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan
2. Pencarian Informasi
Setelah
kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang
bisa memenuhi kebutuhannya.
3.
Evaluasi Alternatif.
Konsumen
kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai
dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
4.
Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan
harga tertentu, warna tertentu.
5.
Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan
terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis
kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan
kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan
proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih
menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan
kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan
yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Penelaahan terhadap
kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat
berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1.
Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk
menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2.
Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria
untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3.
Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan
untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
B.
Perubahan struktur pasar konsumen
1.
Pasar Persaingan Sempurna
Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
-
Jumlah penjual dan pembeli banyak
-
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
-
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
-
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
-
Posisi tawar konsumen kuat
-
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
-
Sensitif terhadap perubahan harga
-
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur
pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu
dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
-
Mirip dengan pasar persaingan sempurna
-
Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen
atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
-
Relatif mudah keluar masuk pasar
3.
Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
-
Harga produk yang dijual relatif sama
-
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
-
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
-
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4.
Pasar Monopoli
Pasar
monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Sifat-sifat pasar monopoli :
-
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
-
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
REFERENSI
·
aisyah18.files.wordpress.com/2010/.../teori-perilaku-konsumen-22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar